Sunday, May 4, 2014

Presentasi dengan Prezi dan Powtoon

Malam ini aku mau sharing tentang penyajian presentasi
Kata Bapak-yang-aku-lupa-namanya: penyaji yang baik itu kuncinya persiapan. Dan persiapan disini terdiri dari merencanakan dan berlatih.
Poin berlatih sifatnya soal usaha. Ini enggak perlu diajarin, karena usaha adalah buah dari kemauan, dan akar kemauan ada dalam diri kita sendiri.
Jadi yang akan kita bahas sekarang adalah poin #1: merencanakan.

Aku mau memperkenalkan beberapa tools selain powerpoint, yang lebih menarik, tapi sama mudahnya, asalkan ditambah bumbu kreativitas.


1. prezi.com
Tools ini mirip sinetron Indonesia, dia cuma punya efek zoom-in dan zoom-out, tapi kalau kreatif bisa jadi keul tingkat kelurahan.



Cukup seru dan menarik kalau dipakai untuk menjelaskan proses how to: step by step.

Kemarin kasusnya aku diminta menjelaskan progress per cluster Bali. Isinya data doang. Di dua belas kota. Pakai ppt? Baru sampai slide ke-5 mungkin yang denger pada pingsan. 
Jadi aku pakai prezi. Next slide ketika menjelaskan progress sebuah kota, aku zoom-in (bisa manual atau otomatis dengan path). Plus plus ditambah beberapa pernak-pernik menarik di setiap kota. Poinnya: kasih hal baru, jadi monthly meeting lebih berwarna.






Setiap orang bisa bikin video animation, seperti Ruang Guru atau style animasi whiteboard tanpa harus punya background design atau animasi.


Sama seperti prezi dan ppt, cara buatnya mudah. Cuma perlu kreatif, dan supaya enggak super excited dan bingung masukin karakter apa, di detik berapa, kalian perlu buat storyboard dulu yang minimal isinya:
Adegan | detail adegan | lagu/backsound (kalau perlu) |durasi
Habis itu silakan eksekusi pakai powtoon
Kalian bisa bikin profile project, teaser, CV, penjelasan produk, dll dengan video animasi professional.

Formatnya bisa jadi mp4 gak? Atau extension video?

Bisa kalau pakai yang pro, tapi kalau nakal, maunya free tapi pakai mp4, bisa pakai teknik printscreen video (pakai screen-o-matic, dll). Tapi sebenernya harga pro worth it kok. Cuma 50k rupiah! 




Shared by:
Fahri Bakhar
February 9, 2014