Friday, March 28, 2014

Belajar dari Pak Emir


Video ini dengan sengaja kami embed memang dari salah satu akun media Indonesia yang terdaftar di Youtube. Tujuannya sederhana, kami ingin membantu menyampaikan, menyebarluaskan pelajaran menarik ini. Kami ingin mengajak Anda untuk belajar dari Pak Emir, termotovasi untuk menjadi generasi tangguh Indonesia selanjutnya, dan bangga akan kekayaan yang Indonesia miliki sekarang.

Mari terus menumbuhkan kekayaan ini melalui tindakan baik walaupun itu kecil. :)

Monday, March 24, 2014

to you...



Kalau semua harapan dan doa kami tertuang dalam foto, mungkin bisa abis beralbum-album.
Lagian gw gak tega kalo Mbak Ummu sampe dilaporkan gatal-gatal akibat overdosis foto kita. 

=)))))))))))



Thursday, March 20, 2014

Untitled (Ayo Terus Mendaki) by Unknown

Lagu:

https://drive.google.com/file/d/0B0YmKcIKLgW_MG1PNTRoM3Nlc3c/edit?usp=sharing

Lirik:


Seandainya kau tau bahwa, kau sungguh  berharga. kau bisa jadi apa saja, asal kau berupaya.
Seandainya kau tau apa, doa ayah dan bunda. tak mungkin sampai engkau tega, mematahkan mimpinya.
-

Teruslah bergerak hingga rasa lelah, sendiri kelelahan mengikutimu.
Sebab nanti suatu hari, kau akan tersenyum setiap pagi, menikmati jerih diri, dan segala yang telah kau lalui.
Sebab nanti suatu hari, kau punya cerita tuk dibagi, tentang mimpi yang tak pasti, namun kau membuatnya terjadi.
Belum saatnya berhenti, ayo terus mendaki, sudah tak jauh lagi kini, ayo terus dekati.

-

Seandainya kau tau apa, dibalik gunung sana, terhampar padang bunga-bunga, kau akan bahagia.
Seandainya kau tau bahwa anak-anakmu kelak, inginkan sebuah cerita pahlawan dihidupnya.
Teruslah bergerak hingga rasa lelah, sendiri kelelahan mengikutimu.-

Sebab nanti suatu hari, kau akan tersenyum setiap pagi. Menikmati jerih diri, dan segala yang telah kau lalui.
Sebab nanti suatu hari, kau punya cerita tuk dibagi, tentang mimpi yang tak pasti, namun kau membuatnya terjadi,

Belum saatnya berhenti, ayo terus mendaki, sudah tak jauh lagi kini, ayo terus dekati... semua mimpi.

---

dibagikan oleh Sarah Hasbiy

Wednesday, March 19, 2014

Universitas Kehidupan

Jika semua yang kita kehendaki terus kita miliki,
dari mana kita belajar ikhlas?

Jika semua yang kita impikan segera terwujud,
dari mana kita belajar sabar?

Jika setiap doa kita terus dikabulkan,
dari mana kita belajar ikhtiar?


Seorang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada air mata.
Seorang yang taat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada kekurangan.
Seorang yang tekun berdoa, bukan berarti tidak ada masa-masa sulit.

Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita,
karena Tuhan tahu yang tepat untuk memberikan yang terbaik


Ketika kerjamu tidak dihargai,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketulusan.

Ketika usahamu dinilai tidak penting,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang keikhlasan.

Ketika hatimu terluka sangat dalam,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang memaafkan.

Ketika kamu lelah dan kecewa,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang kesungguhan.

Ketika kamu merasa sepi dan sendiri,
mala saat itu kamu sedang belajar tentang ketangguhan.

Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang kemurah hatian.


Tuhan menaruhmu di tempatmu yang sekarang bukan karena kebetulan.

Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.
Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan, dan air mata.

Tetap semangat
Tetap sabar
Tetap tersenyum
Karena kamu sedang menimba ilmu di Universitas Kehidupan




shared by:
Ummu Ditya Erliana


Being Rich



 ...is not about how much you have

but, how much you can give

Sebuah Tempat Kosong

Dipertemukan oleh takdir, Sepuh Seger tercipta dalam sebuah tempat dengan 7 keturunan Adam dari 6 kota, 4 pulau, dan 2 negara yang berbeda.

How this friendship works?

Entahlah. Kami dipertemukan dalam sebuah tempat kosong. Lalu kami saling memberi sapa dan mengisi dengan tawa; menyayangi untuk  dapat mengerti; membagi rasa hingga melengkapi warna; menggombal tak tertuju atau membual tak tentu; kadang memuji, kadang membully; ada yang kayang dan menggelinjang.

Sebuah tempat kosong yang mempertemukan, kini telah terhias mimpi-mimpi kami. Tak ada yang tahu kapan akan terjadi. Tapi siapa pula yang tahu akan rencana Ilahi? Bukankah sang Alkemis pun berkata bahwa saat kita memimpikan sesuatu, segenap alam semesta bersatu untuk membantu meraihnya?
Langkah-langkah kecil yang tak mau berhenti demi mimpi itupun kami maknai di sini. Sepercik keberhasilan yang menginspirasi, atau mungkin kegagalan untuk menginstropeksi, dan ditertawai nanti.

Kata siapa kami serupa?  Jangan bayangkan tempat-kosong-terhias-mimpi kami didekorasi dengan unsur kayu sepenuhnya. Atau bersekat kaca pada semua sisi seperti rumah keluarga Cullen. Kalau kami punya suara, rasa, dan aura yang sama, semua akan sempurna. Lalu tak ada lagi yang perlu kami bicarakan. Tak ada yang perlu kami pelajari dan benahi.

Lalu apa sebenarnya "Sepuh Seger"?

(((((RA-HA-SIA))))) *lalu dilempar ke Timbuktu*

Bagaimana kalau berkenalan dulu dengan manusia-manusia ajaib pencipta Sepuh Seger, pengisi tempat-yang-tak-lagi-kosong ini:

Bundanya SS yang selalu sabar dan mengayomi
 Hello kitty-holic
 Menunggu proposal dari lelaki-paling-baik-di-negeri-ku-Indonesia


 Hati-hati, kotak tertawa kalian kalau bisa rusak deket-deket
Pabrik Gombal Indonesia



  Your trustworthy helper
 Aktif - kreatif - omnivoratif
 Jangan ditanya ikut organisasi/komunitas apa, bikin amnesia saking banyaknya!


Optimis
Nasionalis (NKRI harga mati di hati!)
Kalau kumat nyebelin abiss!


 Punya Mario Teguh di hati 
Pejuang pemberantas autism bullying
Cewek-paling-absurd-se-SS-raya



Unpredictable
Hobi menyimak, lalu bergerak



Citanya Poris menuju dari Paris
Backpacker wannabe

Oke, kali ini rahasia akan terkuak. Janji ya gak bilang siapa-siapa... (dibisikkan pada seribu orang secara berantai).
Sepuh seger sebenarnya sebuah alat rahasia (sekali lagi rahasia). Dipasang di dalam sebuah tempat yang semula kosong. Alat ini merupakan perekam segala bisik dan berisik yang terjadi di dalam ruang tersebut. Ada kalanya alat ini menerima butir demi butir percakapan terencana pada setiap malam akhir pekan, atau mungkin ke-absurd-an di-random-pagi, hiburan siang, kicauan sore, bahkan celoteh malam.

Rekaman demi rekaman itu sengaja kami tanam di sini, agar suatu saat ketika kami berhenti sejenak, berteduh, dan menoleh ke belakang, kami tahu, ada jejak jenaka atau apa yang membuat jalan tak berasa hampa. Lalu kami tersenyum sambil kembali berjalan ke depan.

Iya, berjalan ke depan. Kami janji kok.

Tempat ini memang enak untuk istirahat. Tapi percayalah, kejatuhan duren itu sakit.